InspirasikiTA: Menggapai Mimpi Sekolah Luar Negeri

Desember 17, 2016

Haris Nur Ali

Beberapa hari yang lalu, edukasiTA mengadakan bincang santai melalui media sosial Twitter dengan salah seorang putra Tulungagung. Dia seorang Awardee Beasiswa Erasmus Mundus di Spanyol dan Portugal, yaitu mas Nur Haris Ali, atau biasa disapa dengan mas Haris. Mas Haris berasal dari Desa Samir, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung.

Berikut ini hasil bincang santai edukasiTA dengan mas Haris,

Selamat malam Mas @harisnurali ? Apa kabar? Apa kegiatan saat ini?
>>Alhamdulillah kabar sehat dan baik. Salam hangat dan doa saya buat teman-teman semua, ya :) Kegiatan saat ini: jadi mahasiswa (lagi) - master di @UV_EG Spanyol dan @UnivdeCoimbra Portugal jurusan WOP-P. WOP-P kepanjangan dari Work, Organizational, and Personnel Psychology, salah satu program @EUErasmusPlus #inspirasikiTA @edukasiTA

Mas @harisnurali sebagai salah satu awardee @EUErasmusPlus di 2 negara, bisa diceritakan bagaimana bisa dapat beasiswa?
>>Wah, ceritanya panjang. Saya tulis di sini harisnurali.wordpress.com/erasmus nanti dibaca sendiri, ya hehe. Tapi yang jelas capaian yg belum ada apa-apanya ini adalah berkat doa dari para guru saya terdahulu, pada dosen. Doa dari orang-orang terdekat-terkasih, termasuk orangtua dan, yang pasti, istri saya tercinta, @putridemiaridi :). Sebelum kuliah punya prinsip: pokoknya S1 sampai S3 harus dapat beasiswa. Sudah cukup ortu ngeragati sekolah. Hehe..Hingga akhirnya, buat S2 ketemu program @EUErasmusPlus ini. Anyway ini sebelumnya saya pernah ditolak sekali :)). Pernah ditolak juga oleh @cheveningfco & @PRESTASI_ID . Nggak apa-apa, jadi pecut buat saya tahun depannya coba lagi. Berkah nikah dengan @putridemiaridi, saya lolos Program @EUErasmusPlus & Istri keterima dosen @UIIYogyakarta :) #inspirasikiTA @edukasiTA

Bagaimana awal mula Mas @harisnurali ingin apply beasiswa ke luar negeri? Kenapa tidak di Indonesia saja? #inspirasikiTA
>> Alasannya sederhana: ingin terus belajar dan berbagi. Belajar banyak, berbagi banyak, bermanfaat untuk sesama. Saya merasa perlu tingkatkan global competency, dengan salah satunya, sekolah di luar negeri. Dengan sekolah di luar negeri, skill dan kompetensi 'diadu' dengan sesama mahasiswa internasional dari berbagi negara, yang itu tak akan kita temukan kalau kita tak langsung 'nyemplung' ke dalamnya. Tentu tantangannya pun selalu ada. #inspirasikiTA @edukasiTA

Menurut Mas @harisnurali dari pengalaman organisasi, volunteer dsb, mana yg paling penting dalam mendukung dapat beasiswa? #inspirasikiTA
>> Semuanya sama penting, ya pengalaman-pengalaman itu ajarkan kita buat melihat masa depan dengan berbagai skill. Ia ajarkan leadership skill, management skill, control management yang semuanya akan berguna buat sekolah di luar negeri. Tapi jangan pernah merasa puas. Hidup harus meningkat. Meningkat level pendidikannya juga level networkingnya, contoh ketika apply beasiswa pasti diminta jelasin kasus. Nah, bakal bisa jawab banget kalau memang punya pengalaman. Pengalaman-pengalaman yg ajari kita buat berpikir kritis, solutif, yg itu semua bakal kepake waktu diskusi di kelas. So, buat mereka yg lagi join organisasi/volunteer: pastikan, kalian paham sedang belajar apa dan buat apa. Pastikan bahwa keterlibatanmu di organisasi/votunteering activities itu bener-bener BERDAMPAK.#inspirasikiTA @edukasiTA

Berdasarkan pengalaman pribadi, tantangan terbesar apa yang Mas @harisnurali saat meraihi mimpi untuk studi di luar negeri? #inspirasikiTA
>> Tantangan: harus bisa manage diri dulu. Terus harus punya waktu buat searching beasiswa mana yg mau di-apply. Beasiswa itu banyak. Banyak banget. Peminatnya banyak, tapi pelamar? Tak sebanding dengan jumlah peminat. Maksudnya gini: uakeh sing gelem beasiswa, neng luwih uakeh sing ora gelem nglakoni-menjalankan apa?, menjalankan untuk: cari informasi di websitenya langsung, cari tahu apa-apa syarat yang harus dilampirkan. Semua beasiswa itu, terutama beasiswa luar negeri, hampir pasti semua informasi tertera jelas di webnya. Contoh, beasiswa @EUErasmusPlus program WOP-P. Bisa dicari tahu SEMUA informasinya di sini: erasmuswop.org. Jadi simplenya, tantangan itu dimulai dari diri sendiri: biasanya cari tahu langsung dan biasakan punya waktu. Selebihnya kalau tahap ini kita bisa beres, insya Allah seterusnya akan beres mengikuti :) #inspirasikiTA @edukasiTA .

Sejauh ini setelah merasakan studi di luar negeri, apa dampak dan manfaat yang benar-benar mungkin dirasakan oleh Mas @harisnurali ? #inspirasikiTA
>> Dampak? barangkali belum, ya. Kalau manfaat alhamdulillah jadi belajar banyak, dan harus banyak belajar. Studi di luar negeri ajari saya untuk harus develop and practice global competency. Dan yang pasti perluas networking.  Oh, saya juga share pengalaman-pengalaman selama di Eropa ini di twitter. Silakan cari pakai hastag #EropaAkuBelajar :D #inspirasikiTA @edukasiTA.

Bagaimana sih cara belajar yang tepat untuk meraih sebuah kesuksesan? @harisnurali #inspirasikiTA
>> Caranya adalah dengan meluangkan waktu. Sudah itu saja :) #inspirasikiTA @edukasiTA @desifitrisusan1

Last, apa pesan2 anda untuk generasi muda sahabat edukasiTA, mungkin bagi yg ingin lanjut studi di luar negeri misal? @harisnurali #inspirasikiTA
>> Buat adik-adikku di Tulungagung yang mau sekolah di luar negeri: yakinlah, pasti bisa! Siapapun punya kesempatan sama.. Syaratnya: 1) niat, 2) buka websitenya, 3) lengkapi berkasnya, 4) daftar, 5) gagal? ulang dari nomor 1 :) #inspirasikiTA @edukasiTA

Terima kasih Mas @harisnurali atas sharing malam ini.. Sangat menginspirasi.. Sukses ya Mas! #inspirasikiTA
>> Sama-sama. Terima kasih untuk @edukasiTA - it was my pleasure :)!

You Might Also Like

1 komentar