Mengenal Sistem Pendidikan Finlandia

Februari 27, 2016

http://1.bp.blogspot.com/-Qt6yFl7XTwg/UcRvbeLSy3I/AAAAAAAABQY/EodZa4_2lXE/s1600/group_students.jpg
Finlandia berpenduduk sebesar lima juta jiwa mendiami lebih dari 330.000 km² sehingga negara ini terdapat dalam urutan ke-162 dalam kepadatan penduduk di dunia. “Sejak awal abad ke-19, kebijakan pendidikan Finlandia telah menegaskan mengenai prinsip-prinsip kesetaraan dakam pengembangan sistem pendidikan. Regulasi tentang pembentukan sekolah umum (common school) telah dilakukan sejak tahun 1866. Keterkaitan antara pendidikan masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi telah dirancang sejak awal. Pendidikan kepada masyarakat sebagai bagian dari national building telah dilakukan Finlandia sebelum kemerdekaannya pada tahun 1917. Setelah itu legislasi tentang sekolah dan kesetaraan akses untuk sekolah diperkuat lagi pada sistem pendidikan di Finlandia. Setelah tahun 1921 wajib sekolah secara formal telah diperkuat dengan payung hukum dan setiap anak yang berumur 7 dan 12 tahun diwajibkan untuk sekolah”

Semuanya itu tidak lepas dari lonjakan perkembangan pendidikan yang dilakukan Finlandia. Dari tahun 2000 sampai tahuun 2009 Finlandia masuk ke jajaran top di peringkat PISA (Programme for International Student Assessment). Dengan sumber daya yang terbatas dan anggaran yang lebih kecil ($3.000 dollar lebih kecil dari Amerika, dihitung per anak) Finlandia mampu menghasilkan siswa-siswa yang lebih unggul dari pada siswa-siswa di Amerika dalam bidang science dan Matematika.

Berawal dari kebijakan eksekutif Finlandia yang menginginkan Negara mereka maju dalam bidang tekhnologi. Pada tahun 1990 Finlandia melakukan desentralisasi pendidikan dan mengadakan beberapa kebijakan utama seperti: kurikulum nasional yang ketat, gelar master bagi semua guru bukan lagi sarjana, dalam satu kelas terdapat sampai tiga guru (dua guru fokus pada penyampaian materi, satu guru menemani mereka yang masih tertinggal dalam pelajaran). Yang menjadi perhatian adalah bahwa perubahan politik yang terjadi di Finlandia tidak merubah kebijakan pendidikan, sehingga apa yang diprogramkan terus berjalan. Hasilnya hanya dalam 14 tahun Finlandia menjadi Negara dengan pendidikan nomor satu di dunia dengan tingkat drop out siswa hanya 2%.


Sistem pendidikan Finlandia dimulai dengan pendidikan dasar (basic shool) pada sekolah komprehensif yang merupakan wajib belajar bagi anak usia 7–16 tahun, yang termasuk pendidikan dasar ini adalah sekolah dasar (primary shool) dan sekolah menengah pertama (lower secondary school), keduanya memerlukan waktu 9 tahun. Selanjutnya siswa melanjutkan ke sekolah lanjutan atas (secondary school) yang terdiri atas vocational schoolyang disiapkan untuk tenaga profesional dengan melanjutkan pendidikan ke politeknik, dan upper secondary school yang disiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke universitas.

Pendidikan dasar di Finlandia diselenggarakan selama 9 tahun. Hal ini terkait erat dengan revolusi sistem pendidikan Finlandia yang dilakukan sejak tahun 1968 ketika dilakukan penghapusan sistem pendidikan berjenjang (parallel school system). Sistem pendidikan Finlandia tidak lagi mengenal sistem pendidikan menengah pertama, atau setara dengan pendidikan di tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Indonesia. Sejak tahun 1968, Finlandia mengadopsi sistem pendidikan wajib dasar nasional 9 tahun.

Sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Dasar No.628 Tahun 1998, seluruh anak yang tinggal menetap di Finlandia, dan telah memasuki usia 7 tahun, wajib mengenyam pendidikan wajib dasar 9 tahun dan berakhir ketika seluruh silabus pendidikan dasar 9 tahun telah diselesaikan, atau 10 tahun sejak dimulainya wajib belajar. Orang tua atau wali siswa dalam usia wajib belajar wajib menyekolahkan anaknya untuk mengikuti program wajib belajar. Pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan dasar tanpa dipungut biaya untuk seluruh anak yang tinggal di kekuasaan wilayah administratifnya.

Usia merupakan satu-satunya persyaratan untuk masuk mengikuti pendidikan dasar. Seorang anak dapat diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dasar satu tahun lebih awal dari usia yang telah ditetapkan, apabila ada bukti tertulis yang menyatakan bahwa sang anak telah siap mental dan psikis, serta kemampuan untuk mengikuti pelajaran pendidikan dasar di sekolah. Persyaratan yang sama juga diterapkan terhadap anak yang hendak mengikuti pendidikan dasar ketika usianya lebih tua satu tahun dari usia yang ditetapkan.

Di Finlandia, tidak ada kewajiban untuk mengenyam pendidikan di institusi formal pendidikan di sekolah. Wajib belajar 9 tahun dapat ditempuh dengan cara belajar di luar institusi pendidikan formal sekolah, misalnya belajar di rumah secara mandiri. Bila demikian halnya, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mengawasi perkembangan belajar anak. Orang tua dan wali siswa dari anak yang dikenakan wajib belajar wajib memberikan jaminan bahwa anaknya akan menyelesaikan program wajib belajar. Jumlah anak yang mengenyam pendidikan dasar di luar sekolah sangat minim.

Pendidikan wajib dasar diawasi oleh pemerintah daerah dengan cara mendata seluruh nama anak dalam usia wajib belajar. Orang tua dan wali siswa akan selalu diingatkan untuk memasukkan anaknya ke sekolah ketika usianya telah memenuhi syarat. Kepala Sekolah mendata seluruh pendaftaran sekolah. Ketika terdapat anak dalam usia wajib belajar tidak terdaftar, orang tua atau wali siswa akan diberitahukan. Jika anak masih juga belum dimasukkan sekolah maka orang tua sang anak akan dikenakan denda administratif untuk kelalaiannya menyekolahkan anak.

Bagi mereka yang tidak lagi masuk dalam usia wajib belajar, namun belum pernah, atau tidak menyelesaikan pendidikan wajib dasar, dapat menerima pendidikan dasar dari pusat pendidikan orang dewasa, baik yang dimiliki oleh Pemerintah maupun Swasta.

Pendidikan, pengajaran, buku ajar, transportasi sekolah dan makanan siswa di tingkat wajib belajar 9 tahun di sekolah umum/pemerintah disediakan secara gratis. Satu tahun ajaran pendidikan dasar terdiri dari 190 hari sekolah, di mulai pada pertengahan bulan Agustus, dan berakhir pada awal bulan Juni tahun berikutnya. Dalam satu tahun ajaran, terdapat libur musim panas selama 2 bulan.

Penyelenggaraan pendidikan dasar Finlandia diatur oleh Kurikulum Inti Nasional untuk Pendidikan Dasar (National Core Curriculum for Basic Education 2004), yang diterbitkan oleh Badan Pendidikan Nasional Finlandia. Kurikulum inti pendidikan dasar menetapkan bahwa siswa jenjang pendidikan dasar wajib memenuhi dan menuntaskan seluruh silabus pelajaran. Silabus pendidikan dasar Finlandia terdiri dari 20 mata pelajaran, yang diberikan pada tingkatan kelas tertentu, yaitu:
1.    Bahasa Ibu dan Sastra (Mother Tongue and Literature): Dari kelas 1–9
2.    Bahasa Asing 1: Biasanya Bahasa Inggris, diberikan dari Kelas 1–9
3.    Bahasa Asing 2: Biasanya Bahasa Latin, diberikan dari kelas 1-9
4.    Matematika (Mathematics): Dari kelas 1–9
5.    Pendidikan Lingkungan Alam (Environmental Studies): Dari kelas 1–4
6.    Biologi (Biology): Dari kelas 5–9
7.    Geografi (Geography): Dari kelas 7–9
8.    Fisika (Physiscs): Dari kelas 5–9
9.    Kimia (Chemistry): Dari kelas 7–9
10.    Pendidikan Kesehatan (Health Education): Kelas 7–9
11.    Pelajaran Agama (Religion): Terdapat 2 pelajaran agama, yakni, Luthera atau Orthodoks, dari kelas 1–9
12.    Etika (Ethics): Kelas 1–9
13.    Pelajaran Sejarah (History): Kelas 5–9
14.    Pelajaran Studi Sosial (Social Studies): Kelas 7–9
15.    Musik (Music): Kelas 1–9
16.    Seni Visual (Visual Arts): Kelas 1–9
17.    Kerajinan Tangan (Crafts): Kelas 1–9
18.    Pendidikan Olah Raga (Physical Education): Kelas 1–9
19.    Kerumahtanggaan (Home Economics): Kelas 7–9
20.    Bimbingan Belajar dan Keterampilan (Educational and Vocational Guidance): Kelas 1-9

Sumber: jurnal.upi.edu

You Might Also Like

0 komentar